Media
Pembelajaran Mind Map
Media Pembelajaran Mind Map
Judul:Sejarah
Gambaran umum media yang akan
saudara buat
Pelajaran
sejarah adalah salah satu pelajaran yang menekankan aspek kognitif dan afektif
pada siswa. Menjadi harapan setiap guru agar selama proses pembelajaran siswa
bisa aktif dalam pembelajaran. Namun dalam praktek di lapangan masih banyak
guru sejarah yang masih menggunakan model pembelajaran konvensional yaitu
ceramah. Hal ini berakibat banyak siswa yang pada saat pembelajaran sejarah
tidak memperhatikan pelajaran entah karena bosan, mengantuk, apalagi pada
jam-jam pelajaran siang.
Mengatasi hal ini ada baiknya
guru-guru sejarah ( atau guru bidang studi IPS lainnya) mulai menerapkan metode
pembelajaran yang lebih mengaktifkan siswa dalam pembelajaran. Siswa kita
jadikan subyek bukan obyek, sehingga mereka merasa “dibutuhkan” selama
pembelajaran. Salah satu metode pembelajaran yang telah saya lakukan adalah
dengan menggunakan media mind map (peta konsep).
Kelebihan Media Mind Map
a.
Cara ini cepat
b.
Teknik dapat digunakan untuk mengorganisasikan ide-ide yang muncul dikepala
anda
c.
Proses mengganbar diagram bisa memunculkan ide-ide yang lain.
d.
Diagram yang sudah terbentuk bisa menjadi panduan untuk menulis.
Kekurangan Media Mind Map
a. Hanya siswa yang aktif yang terlibat
b. Tidak sepenuhnya murid yang belajar
Langkah
untuk Membuatnya
1) terlebih dahulu siapkan selembar
kertas kosong yang diatur dalam posisi landscape
kemudian tempatan topik yang akan dibahas di
tengah-tengah halaman kertas dengan posisi horizontal.
2) Usahakan menggunakan
gambar, simbol atau kode pada mind mapping yang dibuat.
3)
Dengan visualisasi kerja otak kiri yang bersifat rasional, numerik dan verbal
bersinergi dengan kerja otak kanan yang bersifat
imajinatif, emosi, kreativitas dan seni.
4) Dengan ensinergikan potensi otak
kiri dan kanan, siswa dapat dengan lebih mudah menangkap dan menguasai materi
pelajaran.
5) Selain itu, siswa dapat
menggunakan kata-kata kunci sebagai asosiasi terhadap suatu ide pada setiap
cabang pemikiran berupa sebuah kata tunggal serta bukan kalimat.
6) Setiap garis-garis cabang saling berhubungan
hingga ke pusat gambar dan diusahakan garis-garis yang dibentuk tidak lurus
agar tidak membosankan.
7) Garis-garis cabang sebaiknya
dibuat semakin tipis begitu bergerak menjauh dari gambar utama untuk menandakan
hirarki atau tingkat kepentingan dari masing-masing garis.
Langkah Penerapan di kelas:
1.
Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai.
2.
Guru menyajikan materi sebagaimana biasa.
3.
Untuk mengetahui daya serap siswa, bentuklah kelompok berpasangan dua orang.
4.
Menugaskan salah satu siswa dari pasangan itu menceritakan materi yang baru
diterima dari guru dan pasangannya mendengar sambil membuat
catatan-catatan kecil, kemudian berganti peran. Begitu juga kelompok lainnya.
5.
Menugaskan siswa secara bergiliran/diacak menyampaikan hasil wawancaranya
dengan teman pasangannya. Sampai sebagian siswa sudah
menyampaikan hasil wawancaranya.
6. Guru mengulangi/menjelaskan kembali materi
yang kiranya belum dipahami siswa.
7. Kesimpulan/penutup.